Fintech P2P Lending Gencar Salurkan Pendanaan ke UMKM
Www.Lihatberita.online - JAKARTA. Pendanaan untuk Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) terus dipacu. Tidak cuma perbankan, sekarang perusahaan financial technology peer to peer (P2P) lending makin terus-menerus buka akses permodalan untuk UMKM.
PT Akseleran Keuangan Inklusif (Akseleran) misalkan, yang kumulatif, sudah salurkan keseluruhan utang usaha sampai tengah Juni 2022 capai lebih dari Rp 4,82 triliun.
"Bila hitungannya tahunan, pendistribusian utang usaha Akseleran secara stabil terus alami perkembangan. Terdaftar sepanjang masa Januari 2022 sampai tengah Juni 2022, Akseleran telah salurkan keseluruhan utang usaha sejumlah Rp 1,15 triliun lebih atau tumbuh 60% dibanding masa yang serupa tahun 2021," jelas CEO dan Co-Founder Akseleran Ivan N. Tambunan ke pihak kontan, Kamis (30/6).
Sampai sekarang ini keseluruhan kumulatif beberapa aktor usaha atau UMKM yang telah mendapat pendanaan modal usaha dari Akseleran sudah capai lebih dari 3.000 UMKM yang menyebar cukup rata di Indonesia.
Dari keseluruhan kumulatif pendistribusian utang usaha Akseleran s/d sekarang ini karena itu 99% untuk UMKM.
"Dan bekasnya ditujukan ke produk utang konsumsi Akseleran berbentuk employee loan. Ini memperlihatkan jika Akseleran masih tetap memiliki komitmen sebagai pelaksana financial technology P2P Lending yang selalu lebih memajukan usaha UMKM di Indonesia," kata Ivan.
Ivan menerangkan, utang usaha yang diteruskan oleh Akseleran ke beberapa aktor usaha atau UMKM ialah sejumlah Rp 75 juta sampai Rp 2 miliar. Akseleran mengarah beberapa aktor usaha micro dengan sediakan utang usaha sejumlah Rp 10 juta sampai Rp 200 juta lewat kerja-sama dengan beberapa e-commerce basis.
Utang usaha yang diteruskan Akseleran bukan hanya dalam Pulau Jawa saja, tetapi telah di luar Pulau Jawa. Selama ini dari 10 daerah di Indonesia yang sudah mendapat pendistribusian utang usaha paling tinggi dari Akseleran salah satunya dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur, Jawa tengah, Yogyakarta, Riau, Sumatra Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Sampai tahun akhir 2022, Akseleran menarget pendistribusian utang usaha ke UMKM sebesar lebih dari Rp 3,5 triliun atau nyaris 2x lipat dari perolehan di akhir tahun kemarin.
"Kami masih tetap optimis bisa capai sasaran itu ingat perkembangan yang tetap berjalan. Minimal untuk rerata pendistribusian utang usaha Akseleran tiap bulannya telah tembus di angka Rp 230 miliar sampai Rp 250 miliar /bulan," tambah Ivan.
Dalam pada itu, financial technology P2P lending Amartha sebagai perusahaan microfinance marketplace sudah sukses mencapai lebih satu juta wanita pebisnis micro di Indonesia, dengan keseluruhan pendistribusian modal usaha pada umumnya yaitu sebesar lebih dari Rp 6,5 triliun.
Amartha sediakan utang modal usaha khusus untuk wanita pebisnis micro dimulai dari Rp lima juta - Rp 15 juta, dengan tenor utang sepanjang 50 minggu.
Sebagai deskripsi, daerah operasional Amartha menyebar di tiga pulau di Indonesia yaitu Jawa, Sumatra dan Sulawesi. Pendistribusian modal lebih menguasai ke daerah luar Pulau Jawa, yaitu sebesar lebih dari 60%.
"Ini sebagai sisi dari taktik Amartha untuk mendatangkan kesetaraan servis inklusi keuangan di luar pulau Jawa, sesuai ketentuan dari OJK," tutur Rezki Warni, AVP Pemasaran dan PR Amartha.
Rezki sampaikan, pada tahun 2022 ini, trend utang modal usaha melalui microfinance marketplace mempunyai potensi untuk selalu berkembang. Ingat, keadaan wabah di Indonesia memberikan trend yang tetap lebih baik, hingga buka kesempatan untuk UMKM untuk bangkit kembali dan meluaskan pasar. Searah dengan hal itu, Amartha menarget agar bisa mencapai juta-an wanita kuat yang lain, melalui service keuangan inklusif.
Untuk meraihnya, Amartha selalu lakukan kerjasama yang bersinergi dengan beragam penopang kebutuhan, baik dengan pendana lembaga seperti perbankan, atau pendana pribadi di saluran permodalan retail.
Menurut Rezki, untuk menarik semakin banyak pendana retail, Amartha memprioritaskan faktor impact investing atau investasi yang berpengaruh. Amartha menyaksikan kekuatan dan kesempatan yang besar pada ketertarikan pendana retail akan impact investing, seperti investor bertaraf global yang sudah tergabung dengan Amartha.
Financial technology P2P lending Modalku sebagai basis permodalan digital yang konsentrasi untuk menyiapkan akses permodalan ke UMKM, hingga semua permodalan yang diteruskan memang diutamakan untuk UMKM.
Keseluruhan pendistribusian Group Modalku masuk Semester II sudah tembus angka Rp 35 triliun. Sampai sekarang ini jumlah pendistribusian utang capai Rp 36,29 triliun ke lebih dari lima juta jumlah transaksi bisnis utang UMKM di Asia Tenggara, terhitung Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Perolehan ini berkembang 47% dibandingkan masa yang serupa pada tahun awalnya.
Sebagai info, Modalku sediakan service permodalan digital, di mana peminjam (UMKM yang mempunyai potensi) dapat memperoleh utang modal usaha tanpa agunan sampai Rp 2 miliar dengan tenor bervariatif yang disamakan dengan profile usaha peminjam.
Co-Founder Funding Societies dan CEO Modalku Indonesia Reynold Wijaya menerangkan, Modalku berusaha selalu untuk mengaplikasikan transparansi untuk meluaskan capaian pendanaan kami di semua Indonesia, lewat kerjasama dengan basis digital seperti e-commerce yang memungkinkannya kami memberikan dukungan UMKM di luar Jawa, terhitung Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Disamping itu, kami terus mengoptimalkan pemakaian media digital hingga bisa dijangkau oleh siapa yang memerlukan info berkaitan Modalku," ucapnya.
Tidak ada komentar untuk "Fintech P2P Lending Gencar Salurkan Pendanaan ke UMKM"
Posting Komentar